• DUA DPC MENJADI PEMBICARA SEMINAR NASIONAL

    DUA DPC MENJADI PEMBICARA SEMINAR NASIONAL

    Dua DPC yaitu muyam pato (Dr. Muh. Muhram k. ali ,S.H.,M.H) dan sir rjro (Prof. Dr. Muh. Nur Rizky Akil ,S.H.,M.H) di beri amanat untuk menjadi Pembicara Seminar Nasional yang membahas tentang “PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA”. Suatu kehormatan tentunya bagi kedua DPC yang menghabiskan kuliahnya di AMRIK ini… *akting dikit,hahahaha,efek-efek menghayal*.

  • KETIGA DPC MERUPAKAN PEMAIN EXIST FC

    KETIGA DPC MERUPAKAN PEMAIN EXIST FC

    Sejak di bentuknya tim exist ,ketiga DPC yang terkenal skill-skillnya ini memang sudah bergabung sejak awal pembentukan tim sepakbola ini. Memang kami (DPC) begitu bersemangat untuk membentuk tim ini karena dengan adanya tim ini bisa menyalurkan hobby teman exist08 di dunia olahraga khususnya sepakbola.

  • SAAT NOBAR FINAL PIALA DUNIA 2010

    SAAT NOBAR FINAL PIALA DUNIA 2010

    Tiga DPC yang termasuk anak exist08 melakukan nonton bareng final piala piala dunia antara Spanyol dan Belanda. Saat nonton bareng itu kami (exist08) bergabung dengan para pendukung dari belanda (yang berbaju orange). Kami (Exist08) jauh-jauh terbang ke BelaNda ( Bali -nda) untuk menonton final Piala dunia 2010 yang di menangkan spanyol itu.

Jumat, 04 Februari 2011

Surat cintaku dari sang adik

Masih teringat betul kejadiaan lucu ketika ditembak oleh cewek kelas dua smp. Begini ceritanya……

Saat itu aku sekeluarga mengkontrak rumah di salah satu perumahan terkeren,terkaya ,teramai ,tepadat dan terlebay di kota Makassar yaitu BTP. Saat itu aku masih duduk di kelas dua sma, karena rumahku yang yang asli sedang dibangun jadi mengharuskan kami sekeluarga mengontrak sementara.

Pada bulan suci ramadhan ,aku sebagai seorang muslim yang sudah akil baligh, loh akil kan namaku. Hehehe, Hampir setiap malam aku pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat sunnat taraweh Bagaimana tidak, jarak masjid dengan rumah yah kira-kira 1OOO langkah kaki semut, kalo manusia paling 10 langkah saja, Masjid itu berada tepat didepan rumah. Speaker masjid saja setiap kali adzan sholat berkumandang memecah hening rumah saking kerasnya.

Lanjut cerita inilah awalnya adik itu melihat aku, kebetulan memang seh gayaku saat itu kayak ustatz , aku dengan memakai baju koko, sarung dan wangi-wangian dengan gaya kayak Entong yang penting bukan gentong, dengan gaya sok alim itulah saya pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat taraweh, kebetulan karena sudah keseringan duduk di bagian belakang, sehingga menimbulkan perhatian yang lebih oleh kaum hawa.

Lalu entah darimana tiba-tiba seusai sholat taraweh, ada seorang anak cowo *kacuping menghampiri ku dan dengan gerakan cepat istilah yang biasa dipakai teman DPC menitipkan pesan yang kira-kira isinya begini: "kak salamnya itu sana", lalu adik itu langsung pergi. Aku yang saat itu masih kabur-kabur sebab dikejauhan tak terlihat jelas adik cewe yang meminta salam ke aku ,setelah di lakukan penyelikan ala detektif connan ternyata cewe itu masih * kacuping , dia masih duduk di sekolah 2 SMP, aku dan dia sama-sama masih kelas Dua tapi khan dia SMP (Saat Masa Puber) dan aku SMA(Saat masa Ababil).

Tapi sedikit bangga juga saat itu tercatat, ehh maksudnya ternyata ada juga orang ngefans ke aku didaerah itu, sebenarnya dalam hati aku bingung ini adik buta atau memang saking gagahku kali, sampai pandangan pertama bisa buat dia klepak-klepak . hahaha. Nah sejak malam itulah sang adik tadi mulai melakukan pedekate ke aku, pokoknya hampir setiap malam kalau aku ke masjid pasti dia belagak salting, curi-curi perhatian dengan harapan aku juga meresponnya. Tapi yah karena memang aku sudah terlahir sebagai cowo yang cool , yaelah belagak cool, kulkas kali!! .

Sebenarnya adik itu tidak jelek-jelek amat tapi juga tidak amat-amat cantik, Maaf yah amat, aku bawa nama-nama kamu, piss yah!! hehehe . Tapi satu hal yang mungkin aku acungi jempol ke dia adalah keberaniannya mendatangi aku untuk berkenalan langsung. Aku masih ingat dikit percakapan singkat dengannya.

“hi kak”, Sapanya

“hy dek”, Aku membalas sapaannya

“ehh kak boleh kenalan, nama aku susi , kalo kalo kakak?”, Tanyanya

“Kalo aku akil”, Jawabku
(ngemeng-ngemeng namanya mirip sama istrinya tukul yah ,si susi similikiti, jangan-jangan dia punya obsesi punya pasangan kayak tukul yang mulutnya kayak cangkul dan telinganya kayak bakul itu , buta kali ini cewe!! Masa cowok se KEREN se BEKEN dan se SEKEN (HP kali!!)Saya mirip sama Tukang,,eeh Tukul)

Setelah proses kenalan tadi ,dia kemudian memberikan pujian yang bikin aku sedikit geli mendengarnya, tapi amin deh. ( Nah kalau mau muntah sebelum membaca muntah memang, hehehe), Dia bilang kak “cakepnya kakak trus manisnya, kusuka lihat hehehe,,” Seketika aku jadi salting oleh pujiaannya, dalam hati berkata astajim ini anak kayaknya minus berapa yah matanya,nggak salah ucap barusan, tapi apa mau dikata ucapan itu sudah dia lontarkan dengan penuh penghayatan kekaguman pada seorang cowo cool .

Setelah hari itu, aku sudah mulai berfikir dan berlaga bloon kayaknya ini anak suka aku, karena tidak mau mengecewakan dia aku hanya merespon biasa saja, layaknya seorang kakek ehh kakak ke adiknya. Sampai pada satu malam dia memberikan aku secarik surat seusai sholat taraweh dan menyuruh aku membacanya dirumah. Yah aku seh terima aja suratnya, lalu sesampai dirumah aku pun membuka isi suratnya dan kira-kira isinya seperti ini :

"ass, kakak yang selalu membuat hati ini berbunga-bunga ( di percayanya,hahaha, yah gaklah. etzz intermezo dulu)" sebenarnya isinya singkat, padat dan jelas maksud tujuannya:
"ass. Kak sebenarnya dari pertama kali aku liat, aku sudah suka, kakak mau jadi pacarku?”Balas

 Eehh serasa jaman dulu banget ungkapin perasaan lewat surat, tapi harus ancungin jari telunjuk ehh maksudnya ancungin jempol usahanya. Tapi dasar kurang ajar ,aku malah tertawa terbahak-bahak sampe meneteskan air ketek , Malahan surat itu aku kasih baca semua orang rumah.

Nah tak lama kemudian pada malam itu tiba-tiba suara telpon rumah berbunyi, kebetulan aku yang angkat, ternyata ehh ternyata telpon itu dari adik tadi si "susi" sontak aku kaget karena sebelumnya aku tidak pernah memberikan nomor telepon rumah apalagi hp ke dia. Lalu dia bilang,
 “gimana kak sudah baca surat cintaku, gimana kakak terima aku?”
Yah disinilah dramanya, karena tidak mau mengecewakan sang adik, aku pun dengan kemampuan memutar-mutar kata dan bilang.

” dek sebenarnya aku juga suka sama kamu, kamu itu manis, baik, tulus, cuman aku nggak mau adik salah sangka, aku cuman anggap seperti adekku tidak lebih, maafkan yah”. Yah walaupun berbelit-belit tapi intinya aku menolaknya. Sontak ia bilang ohh iya kak, lalu langsung menutup telponnya. Mungkin perasaan dan harapan adik itu pupus seketika, dan semenjak itu aku heran karena semenjak malam itu tak pernah lagi melihat sang adik setiap kali aku masjid, dan kisah itu berakhir begitu saja.

Disini aku cuman mau mohon maaf ke dia kalo sempat dia membacanya. Yah kalau aku pernah menolak dia, tapi bukan maksud sombong hanya saja memang tidak ada perasaan sebaliknya ke dia, tapi muda-mudahan dia bisa mendapat cowok yang juga suka dia, Amin, eem bagaimanapun terima kasih buat dia yang sudah pernah menuliskan cerita ke dalam perjalanan hidup aku.

by Sir RJRO direvisi oleh MUYAMPATO 

*kacuping =anak yang masih kecil 

0 komentar :

Posting Komentar